Rabu, 10 Oktober 2012

KANKER PAYUDARA



KANKER PAYUDARA

Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis).
Bisa dikatakan bahwa kanker adalah sel yang kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya. Akibatnya, sel tersebut mengalami pertumbuhan yang tidak teratur dan tidak terkendali. Sehingga kemampuan sel-sel yang tidak terkendali tersebut dapat menyerang jaringan-jaringan sel yang lainnya. Sel-sel yang tidak terkendali tersebut dapat mengalami ketidak normalan pada proses pembelahan dan pembaharuan sel dan akan menghasilkan sel abnormal yang berupa benjolan. Benjolan inilah yang disebut sebagai tumor.
Tumor (bahasa latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa “ganas” (bersifat kanker) atau “jinak”(tidak bersifat kanker)
Kebanyakan kanker dikenali karena tanda atau gejala tampak atau melalui “screening”. Kedua ini tidak menuju ke diagnosis yang jelas, yang biasanya membutuhkan biopsi.
Riset kanker merupakan usaha ilmiah yang banyak ditekuni untuk memahami suatu proses penyakit dan menemukan tetapi yang memungkinkan. Meskipun pemahaman kanker memiliki tumbuh secara eksponen sejak dekade terakhir dari abad ke 20, tetapi baru radikal hanya ditemukan dan diperkenalkan secara bertahap.
Kanker payudara (Carcinoma mammae) merupakan suatu penyakit yang ganas dan berasal dari kelompok parencgyma. Kanker payudara ini merupakan salah satu jenis tumor ganas yang telah tumbuh dalam jaringan payudara. Kanker bisa tumbuh

Jenis-jenis kanker
-       Karsinoma
Kanker yang berasal dari sel yang melapisi permukaan tubuh atau permukaan saluran tubuh.
-       Limfoma
Kanker yang berasal dari jaringan yang membentuk darah.
-       Leukemia
Kanker yang tidak membentuk massa tumor, tetapi memenuhi pembuluh darah dan mengganggu fungsi sel darah normal
-       Sarkoma
Kanker yang dimana jaringan penunjangnya berada di permukaan tubuh.
-       Glioma
Kanker susunan syaraf

Faktor Resiko Kanker Payudara
Faktor resiko munculnya kanker payudara, antara lain:
1.   Faktor Usia. Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia di atas 60 tahun.
2.  Pernah menderita kanker payudara
3.   Riwayat dari keluarga yang dulu pernah mengalami kanker payudara
4. Faktor genetik dan hormonal
5.  Menarche (menstruasi pertama kali)
6.  Pernah memakai pil KB atau pernah menggunakan terapi sulih hormon
7.  Obesitas pasca menopause
8.  Pemakaian alkohol. Pada pemakaian alkohol lebih dari 1-2 gelas/hari
9.  Adanya bahan kimia
10.             DES (dietilstillbesterol) untuk mencegah terjadinya keguguran.

Gejala dan Tanda Kanker Payudara
Untuk mendeteksi gejala dan tanda-tanda kanker payudara, dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
1.   Terdapat sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan yang ada pada payudara dan sekitarnya.
2.  Pada penderita kanker payudara yang masih pada tahap awal, benjolan yang ada bisa digerak-gerakkan dan dapat juga didorong dengan jari tangan
3.   Gejala lain yang mungkin dapat ditemukan adalah adanya benjolan atau massa di ketiak penderita.
4. Perubahan pada tekstur dan warna pada kulit di sekitar payudara
5.  Payudara tampak berwarna kemerahan
6.  Kulit disekitar payudara bersisik
7.  Puting susu tertarik ke dalam dan terasa gatal
8.  Nyeri pada payudara atau pembengkakan pada salah satu payudara

Tipe Kanker Payudara
1.   Kanker payudara Non-invasif
Kanker payudara non-invasif adalah kanker yang terjadi pada kantung susu (penghubung antara alveolus [kelenjar yang memproduksi air susu} dan pada puting payudara)
2.  Kanker payudara invasif
Kanker payudara invasif adalah suatu kanker yang sudah mulai menyebar keluar bagian kantung susu dan sudah menyerang ke bagian sekitarnya.

Pencegahan Awal Kanker Payudara
1.   Bediri didepan kaca apakah ada kelainan pada payudara anda
2.  Letakkan kedua lengan anda ke atas kepala dan perhatikan kembali payudara anda
3.   Bungkukkan badan anda hingga payudara anda tergantung ke bawah, lalu periksa lagi.
4. Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri ke belakang kepala, dan sebuah bantal anda letakkan di sebelah kiri, rabalah payudara anda sebelah kiri dengan menggunakan jari-jari tangan sebelah kanan
5.  Periksalah dan rabalah puting susu disekitarnya. Pada umumnya, jika kelenjar susu diraba dengan menggunakan telapak tangan, akan terasa kenyal dan mudah untuk digerakkan.
6.  Lakukan hal yang sama pada payudara dan ketiak yang berlawanan

Sabtu, 29 September 2012

Pencegahan/penanggulangan penyakit menular seksual (PMS), termasuk HIV/AIDS



Pencegahan/penanggulangan penyakit menular seksual (PMS), termasuk HIV/AIDS

Penyakit menular seksual (PMS) merupakan salah satu infeksi saluran Reproduksi (ISR).  Kuman penyebab infeksi ini dapat berupa bakteri, jamur, virus dan parasit. Perempuan lebih mudah terkena ISR dibandingkan laki-laki karena saluran reproduksi perempuan lebih luas permukannya. Yang termasuk dalam kelompok PMS adalah Gfonore, Sifilis, Ulkus, Molle, Kondiloma akuminata, Herpes Genital dan HIV/AIDS.
HIV/AIDS adalah singkatan dari Human Immunodefficiency Virus/Acquired Immuno-Defficiency Syndrome. HIV adalah virus yang menyerang system kekebalan tubuh manusia. Sedangkan AIDS adalah kumpulan gejala penyakit yang timbul karena rendahnya daya tahan tubuh.
Ada tiga cara utama penularan PMS dan HIV/AIDS.
1.    Hubungan seksual yang tidak terlindung
2.   Penularan dari Ibu ke Janin
3.   Melalui transfusi darah, suntikan atau kontak langsung.

Ada tiga cara utama Mencegah PMS termasuk HIV/AIDS
1.    Pencegahan penularan melalui hubungan seksual dengan berprilaku seksual yang aman (dikenal dengan singkatan “ABC”)
a.    “Abstinensia” adalah tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah
b.    “Be faithful” adalah setia terhadap pasangan yang sah (suami-istri)
c.    “Condom” menggunakan kondom
2.   Pencegahan penularan melalui darah
3.   Pencegahan penularan darah ibu ke anak

HIV tidak menular melalui :
1.    Bersalaman dan bersentuhan
2.   Memakai kamar mandi yang sama
3.   Berciuman
4.   Berenang bersama
5.   Keringat
6.   Batuk atau bersin
7.   Makan dan minum bersama
8.  Gigitan nyamuk

Kebijaksanaan dasar memiliki 3 kewaspadaan Universal yaitu :
a.    Kewaspadaan terhadap zat yang menular
b.    Kewaspadaan tentang alat yang digunakan
c.    Kewaspadaan tentang penjagaan diri sendir

Rabu, 26 September 2012

PERKAWINAN USIA MUDA DAN TUA

“PERKAWINAN USIA MUDA DAN TUA”

Kawin Muda
Fenomena kawin muda ini tampaknya merupakan "mode" yang terulang Dahulu, kawin muda di anggap lumrah. tahun berganti, makin banyak yang menentang perkawinan di usia dini. fenomena itersebut kembali lagi, kalau dulu orang tua ingin anaknya menikah muda dengan berbagai alasan, maka kini malah banyak remaja sendiri yang bercita-cita kawin muda. mereka bukan remaja desa, melainkan remaja-remaja di kota besar.
Selain itu beberapa remaja berpandangan menikah muda merupakan pilihan agar mereka terhindar dari melakukan perbuatan dosa, seperti hubungan seks sebelum menikah
Banyaknya perkawinan usia muda ini berbanding lurus dengan tingginya kasus perceraian di enam daerah yang menjadi penelitian yang Indramayu, Purwakarta, Garut, Cianjur, Majalengka, dan Sukabumi.
Undang-undang menetapkan usia 16 tahun sebagai usia dewasa seorang perempuan dan usia 19 tahun seorang laki-laki untuk menikah. Pada kenyataannya, kematangan seseorang banyak juga tergantung pada perkembangan emosi, latar belakang, pendidikan, social, dll.

Sebab-sebab kawin muda
Ø  Pergaulan Bebas
Ø  Kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tua
Ø  Desakan ekonomi
Ø  Rendahnya pendidikan
Ø  Kebanyakan menganggap kawin muda itu asyik
Ø  Lajunya perkembangan penduduk
Ø  Sulitnya mendapatkan pekerjaan
Ø  Keterlanjuran berhubungan seks

Kelebihan kawin muda
Ø  Terhindar dari perilaku sex bebas
Ø  Menginjak usia tua tidak lagi mempunyai anak kecil

Akibat dari kawin muda
Ø  Banyaknya perceraian
Ø  Pertambahan penduduk melaju kencang
Ø  Banyaknya kematian ibu dan bayi, karena resiko komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas
Ø  Sulit terwujud keluarga berkualitas karena kematangan psikologis belum tercapai
Ø  Ditinjau dari segi sosial, mengurangi kebebasan mengembangkan diri
Ø  Konflik dalam keluarga membuka peluang mencari pelarian ke alkohol, sex bebas dll

Masalah perkawinan dan kehamilan usia muda
Ø  Ketidakmatangan secara fisik dan mental
Ø  Resiko komplikasi dan kematian ibu dan bayi semakin besar
Ø  Kehilangan kesempatan untuk mengembangkan diri
Ø  Resiko untuk melakukan aborsi yang tidak aman
Ø  Infeksi organ reproduksi, anemia, mandul dan kematian karena perdarahan.
Ø  Trauma kejiwaan (depresi, rendah diri, merasa berdosa dan kehilangan harapan masa depan)

Infeksi organ reproduksi, anemia, mandul, dan kematian karena perdarahan:
Ø  trauma kejiwaan
Ø  Menimbulkan aib
Ø  Menambah beban ekonomi
Ø  Perdarahan kejiwaan bagi anak yang dilahirkan
Ø  Meningkatnya remaja putus sekolah
Ø  Meningkatnya kematian ibu dan bayi
Ø  Menambah beban ekonomi masyarakat

Penanganan perkawinan usia muda
Ø  Pendewasaan usia kehamilan dengan penggunaan kontrasepsi
Ø  Bimbingan psikologis
Ø  Dukungan keluarga
Ø  Peningkatan kesehatan

Perkawinan Usia Tua
Perkawinan yang dilakukan seseorang pada usia ± 30 tahun.

Kelebihan kawin tua :
Ø  Kematangan fisik, psikologi, sosial, finansial, sehingga harapan membentuk keluarga sejahtera berkualitas terbentang.

Sebab mereka yang melakukan kawin tua, karena:
Ø  Faktor keturunan
Ø  Pilih-pilih pasangan
Ø  Mendahulukan karir
Ø  Trauma karena rasa malu
Ø  Takut hamil
Ø  Trend
Ø  Takut postur tubuh tidak ideal lagi

Kekurangan/dampak kawin usia tua:
Ø  Meningkatkan angka kesakitan / kematian ibu dan bayi : susah melahirkan, resiko kanker payudara dll
Ø  Meningkatkan resiko kehamilan dengan anak kelainan bawaan
Ø  Lebih merasa mudah capek pada saat hamil
Ø  Emosi tidak stabil
Ø  Susah hamil

Penanganan kawin usia tua:
Ø  Pengawasan kesehatan: ANC teratur pada tenaga kesehatan
Ø  Peningkatan kesehatan dengan meningkatkan pengetahuan kesehatan

Pencegahan:
Ø  Penyuluhan kesehatan untuk menikah usia reproduksi sehat
Ø  Merubah cara pandang budaya dan cara pandang diri yang tidak mendukung
Ø  Meningkatkan kegiatan sosialisasi