Sabtu, 29 September 2012

Pencegahan/penanggulangan penyakit menular seksual (PMS), termasuk HIV/AIDS



Pencegahan/penanggulangan penyakit menular seksual (PMS), termasuk HIV/AIDS

Penyakit menular seksual (PMS) merupakan salah satu infeksi saluran Reproduksi (ISR).  Kuman penyebab infeksi ini dapat berupa bakteri, jamur, virus dan parasit. Perempuan lebih mudah terkena ISR dibandingkan laki-laki karena saluran reproduksi perempuan lebih luas permukannya. Yang termasuk dalam kelompok PMS adalah Gfonore, Sifilis, Ulkus, Molle, Kondiloma akuminata, Herpes Genital dan HIV/AIDS.
HIV/AIDS adalah singkatan dari Human Immunodefficiency Virus/Acquired Immuno-Defficiency Syndrome. HIV adalah virus yang menyerang system kekebalan tubuh manusia. Sedangkan AIDS adalah kumpulan gejala penyakit yang timbul karena rendahnya daya tahan tubuh.
Ada tiga cara utama penularan PMS dan HIV/AIDS.
1.    Hubungan seksual yang tidak terlindung
2.   Penularan dari Ibu ke Janin
3.   Melalui transfusi darah, suntikan atau kontak langsung.

Ada tiga cara utama Mencegah PMS termasuk HIV/AIDS
1.    Pencegahan penularan melalui hubungan seksual dengan berprilaku seksual yang aman (dikenal dengan singkatan “ABC”)
a.    “Abstinensia” adalah tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah
b.    “Be faithful” adalah setia terhadap pasangan yang sah (suami-istri)
c.    “Condom” menggunakan kondom
2.   Pencegahan penularan melalui darah
3.   Pencegahan penularan darah ibu ke anak

HIV tidak menular melalui :
1.    Bersalaman dan bersentuhan
2.   Memakai kamar mandi yang sama
3.   Berciuman
4.   Berenang bersama
5.   Keringat
6.   Batuk atau bersin
7.   Makan dan minum bersama
8.  Gigitan nyamuk

Kebijaksanaan dasar memiliki 3 kewaspadaan Universal yaitu :
a.    Kewaspadaan terhadap zat yang menular
b.    Kewaspadaan tentang alat yang digunakan
c.    Kewaspadaan tentang penjagaan diri sendir

Rabu, 26 September 2012

PERKAWINAN USIA MUDA DAN TUA

“PERKAWINAN USIA MUDA DAN TUA”

Kawin Muda
Fenomena kawin muda ini tampaknya merupakan "mode" yang terulang Dahulu, kawin muda di anggap lumrah. tahun berganti, makin banyak yang menentang perkawinan di usia dini. fenomena itersebut kembali lagi, kalau dulu orang tua ingin anaknya menikah muda dengan berbagai alasan, maka kini malah banyak remaja sendiri yang bercita-cita kawin muda. mereka bukan remaja desa, melainkan remaja-remaja di kota besar.
Selain itu beberapa remaja berpandangan menikah muda merupakan pilihan agar mereka terhindar dari melakukan perbuatan dosa, seperti hubungan seks sebelum menikah
Banyaknya perkawinan usia muda ini berbanding lurus dengan tingginya kasus perceraian di enam daerah yang menjadi penelitian yang Indramayu, Purwakarta, Garut, Cianjur, Majalengka, dan Sukabumi.
Undang-undang menetapkan usia 16 tahun sebagai usia dewasa seorang perempuan dan usia 19 tahun seorang laki-laki untuk menikah. Pada kenyataannya, kematangan seseorang banyak juga tergantung pada perkembangan emosi, latar belakang, pendidikan, social, dll.

Sebab-sebab kawin muda
Ø  Pergaulan Bebas
Ø  Kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tua
Ø  Desakan ekonomi
Ø  Rendahnya pendidikan
Ø  Kebanyakan menganggap kawin muda itu asyik
Ø  Lajunya perkembangan penduduk
Ø  Sulitnya mendapatkan pekerjaan
Ø  Keterlanjuran berhubungan seks

Kelebihan kawin muda
Ø  Terhindar dari perilaku sex bebas
Ø  Menginjak usia tua tidak lagi mempunyai anak kecil

Akibat dari kawin muda
Ø  Banyaknya perceraian
Ø  Pertambahan penduduk melaju kencang
Ø  Banyaknya kematian ibu dan bayi, karena resiko komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas
Ø  Sulit terwujud keluarga berkualitas karena kematangan psikologis belum tercapai
Ø  Ditinjau dari segi sosial, mengurangi kebebasan mengembangkan diri
Ø  Konflik dalam keluarga membuka peluang mencari pelarian ke alkohol, sex bebas dll

Masalah perkawinan dan kehamilan usia muda
Ø  Ketidakmatangan secara fisik dan mental
Ø  Resiko komplikasi dan kematian ibu dan bayi semakin besar
Ø  Kehilangan kesempatan untuk mengembangkan diri
Ø  Resiko untuk melakukan aborsi yang tidak aman
Ø  Infeksi organ reproduksi, anemia, mandul dan kematian karena perdarahan.
Ø  Trauma kejiwaan (depresi, rendah diri, merasa berdosa dan kehilangan harapan masa depan)

Infeksi organ reproduksi, anemia, mandul, dan kematian karena perdarahan:
Ø  trauma kejiwaan
Ø  Menimbulkan aib
Ø  Menambah beban ekonomi
Ø  Perdarahan kejiwaan bagi anak yang dilahirkan
Ø  Meningkatnya remaja putus sekolah
Ø  Meningkatnya kematian ibu dan bayi
Ø  Menambah beban ekonomi masyarakat

Penanganan perkawinan usia muda
Ø  Pendewasaan usia kehamilan dengan penggunaan kontrasepsi
Ø  Bimbingan psikologis
Ø  Dukungan keluarga
Ø  Peningkatan kesehatan

Perkawinan Usia Tua
Perkawinan yang dilakukan seseorang pada usia ± 30 tahun.

Kelebihan kawin tua :
Ø  Kematangan fisik, psikologi, sosial, finansial, sehingga harapan membentuk keluarga sejahtera berkualitas terbentang.

Sebab mereka yang melakukan kawin tua, karena:
Ø  Faktor keturunan
Ø  Pilih-pilih pasangan
Ø  Mendahulukan karir
Ø  Trauma karena rasa malu
Ø  Takut hamil
Ø  Trend
Ø  Takut postur tubuh tidak ideal lagi

Kekurangan/dampak kawin usia tua:
Ø  Meningkatkan angka kesakitan / kematian ibu dan bayi : susah melahirkan, resiko kanker payudara dll
Ø  Meningkatkan resiko kehamilan dengan anak kelainan bawaan
Ø  Lebih merasa mudah capek pada saat hamil
Ø  Emosi tidak stabil
Ø  Susah hamil

Penanganan kawin usia tua:
Ø  Pengawasan kesehatan: ANC teratur pada tenaga kesehatan
Ø  Peningkatan kesehatan dengan meningkatkan pengetahuan kesehatan

Pencegahan:
Ø  Penyuluhan kesehatan untuk menikah usia reproduksi sehat
Ø  Merubah cara pandang budaya dan cara pandang diri yang tidak mendukung
Ø  Meningkatkan kegiatan sosialisasi

Minggu, 16 September 2012




GANGGUAN SIKLUS HAID

Menstruasi adalah proses peluruhan dindingendometrium pada uterus akibat sel ovum tidak dibuahi. Proses menstruasi ini merupakan hal yang fisiologis. Namun proses menstruasi ini dapat mengalami beberapa gangguan.
1.  Kelainan tentang banyak dan lama perdarahan
a.  Hipermenorea
Merupakan proses pengeluaran darah yang terlalu banyak dan biasanya disertai adanya pembekuan darah pada saat menstruasi. Lama perdarahan lebih dari 8 hari. Adapun penyebabnya :
Ø Hypoplasia uteri
Ø Myoma uteri
Ø Hypertensi

b.  Hipomenorea
Siklus menstruasi tetap. Namun lama perdarahannya memendek kurang dari tiga hari. Hal ini diakibatkan kesuburan endometrium yang kurang hal ini disebabkan gizi penderita yang rendah serta gangguan hormonal.

2. Kelainan siklus haid
a.  Polimenorea
Haid sering datang sehingga siklus menstruasi memendek dari biasanya dan biasanya terjadi kurang dari 21 hari. Namun jumlah perdarahan relatif tetap.
Ø Apabila siklus pendek namun teratur disebabkan:
-       Stadium proliferasi pendek dapat menyebabkan infertilisasi
-       Stadium rekreasi pendek dapat menyebabkan infertilisasi

b.  Oligomenorea
Pemanjangan siklus menstruasi lebih dari 35 hari sedangkan jumlah perdarahan tetap sama. Hal ini terjadi karena adanya gangguan hormonal yang menyebabkan perpanjangan stadium folikuler dan stadium luteal. Hal ini juga dipengaruhi faktor psikis.

c.  Amenorea
Merupakan keadaan tidak datangnya haid selama 3 bulan berturut-turut atau lebih. Amenorea terbagi menjadi dua yaitu Amenorea Primer dan Amenorea Skunder

3. Perdarahan diluar haid
Metroragia merupakan perdarahan yang terjadi diluar siklus haid. Hal ini disebabkan kelainan hormonal dan kelainan organ genetalia.

4. Keadaan lain yang berkaitan dengan haid
a.  Ketegangan  Premenstruasi
Terjadi pada beberapa hari sebelum bahkan hingga proses menstruasi berlangsung. Adapun gejala yang di timbulkan :
Ø Gangguan emosional
Ø Sukar tidur, gelisah
Ø Perut kembung, mual bahkan muntah
Ø Payudara terasa tegang

b.  Mastodinia
Rasa tegang dan nyeri pada daerah payudara disebabkan hormon estrogen meningkat sehingga terjadi retensi air garam disertai hypermia didaerah payudara.

c.  Dismenorea
Merupakan rasa nyeri pada saat menstruasi pada bagian bawah tepatnya pada bagian abdomen. Nyeri ini dapat terjadi saat menstruasi bahkan sesudah menstruasi. Ada dua jenis dismenorea yaitu Dismenorea primer dan Dismenorea sekunder.

d.  Mittelschmerz
Rasa nyeri pada saat terjadinya ovulasi, bahkan sering diikuti perdarahan.

5. Kelainan pada usia datangnya menstruasi
a.  Menstruasi praecox
Peristiwa terjadinya menstruasi pada usia kandungan kurang dari 8-10 tahun.

b.  Pubertas Tarda
Dianggap terlambat jika gejala baru nampak pada usia 14-16 tahun. Hal ini disebabkan factor herediter, gangguan kesehatan dan kurang gizi.