“PERKAWINAN USIA MUDA DAN TUA”
Kawin Muda
Fenomena kawin muda ini tampaknya merupakan
"mode" yang terulang Dahulu, kawin muda di anggap lumrah. tahun
berganti, makin banyak yang menentang perkawinan di usia dini. fenomena
itersebut kembali lagi, kalau dulu orang tua ingin anaknya menikah muda dengan
berbagai alasan, maka kini malah banyak remaja sendiri yang bercita-cita kawin
muda. mereka bukan remaja desa, melainkan remaja-remaja di kota besar.
Selain itu beberapa remaja berpandangan menikah muda
merupakan pilihan agar mereka terhindar dari melakukan perbuatan dosa, seperti
hubungan seks sebelum menikah
Banyaknya perkawinan usia muda ini berbanding lurus dengan
tingginya kasus perceraian di enam daerah yang menjadi penelitian yang
Indramayu, Purwakarta, Garut, Cianjur, Majalengka, dan Sukabumi.
Undang-undang menetapkan usia 16 tahun sebagai usia dewasa
seorang perempuan dan usia 19 tahun seorang laki-laki untuk menikah. Pada kenyataannya,
kematangan seseorang banyak juga tergantung pada perkembangan emosi, latar
belakang, pendidikan, social, dll.
Sebab-sebab kawin muda
Ø Pergaulan Bebas
Ø Kurang mendapat perhatian dan
kasih sayang dari orang tua
Ø Desakan ekonomi
Ø Rendahnya pendidikan
Ø Kebanyakan menganggap kawin muda
itu asyik
Ø Lajunya perkembangan penduduk
Ø Sulitnya mendapatkan pekerjaan
Ø Keterlanjuran berhubungan seks
Kelebihan kawin muda
Ø Terhindar dari perilaku sex bebas
Ø Menginjak usia tua tidak lagi
mempunyai anak kecil
Akibat dari kawin muda
Ø Banyaknya perceraian
Ø Pertambahan penduduk melaju
kencang
Ø Banyaknya kematian ibu dan bayi,
karena resiko komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas
Ø Sulit terwujud keluarga
berkualitas karena kematangan psikologis belum tercapai
Ø Ditinjau dari segi sosial,
mengurangi kebebasan mengembangkan diri
Ø Konflik dalam keluarga membuka
peluang mencari pelarian ke alkohol, sex bebas dll
Masalah perkawinan dan kehamilan
usia muda
Ø Ketidakmatangan secara fisik dan
mental
Ø Resiko komplikasi dan kematian ibu
dan bayi semakin besar
Ø Kehilangan kesempatan untuk
mengembangkan diri
Ø Resiko untuk melakukan aborsi yang
tidak aman
Ø Infeksi organ reproduksi, anemia,
mandul dan kematian karena perdarahan.
Ø Trauma kejiwaan (depresi, rendah
diri, merasa berdosa dan kehilangan harapan masa depan)
Infeksi organ reproduksi, anemia,
mandul, dan kematian karena perdarahan:
Ø trauma kejiwaan
Ø Menimbulkan aib
Ø Menambah beban ekonomi
Ø Perdarahan kejiwaan bagi anak yang
dilahirkan
Ø Meningkatnya remaja putus sekolah
Ø Meningkatnya kematian ibu dan bayi
Ø Menambah beban ekonomi masyarakat
Penanganan perkawinan usia muda
Ø Pendewasaan usia kehamilan dengan
penggunaan kontrasepsi
Ø Bimbingan psikologis
Ø Dukungan keluarga
Ø Peningkatan kesehatan
Perkawinan Usia Tua
Perkawinan
yang dilakukan seseorang pada usia ± 30 tahun.
Kelebihan kawin tua :
Ø Kematangan fisik, psikologi,
sosial, finansial, sehingga harapan membentuk keluarga sejahtera berkualitas
terbentang.
Sebab mereka yang melakukan kawin
tua, karena:
Ø Faktor keturunan
Ø Pilih-pilih pasangan
Ø Mendahulukan karir
Ø Trauma karena rasa malu
Ø Takut hamil
Ø Trend
Ø Takut postur tubuh tidak ideal
lagi
Kekurangan/dampak kawin usia tua:
Ø Meningkatkan angka kesakitan /
kematian ibu dan bayi : susah melahirkan, resiko kanker payudara dll
Ø Meningkatkan resiko kehamilan
dengan anak kelainan bawaan
Ø Lebih merasa mudah capek pada saat
hamil
Ø Emosi tidak stabil
Ø Susah hamil
Penanganan kawin usia tua:
Ø Pengawasan kesehatan: ANC teratur
pada tenaga kesehatan
Ø Peningkatan kesehatan dengan
meningkatkan pengetahuan kesehatan
Pencegahan:
Ø Penyuluhan kesehatan untuk menikah
usia reproduksi sehat
Ø Merubah cara pandang budaya dan
cara pandang diri yang tidak mendukung
Ø Meningkatkan kegiatan sosialisasi