Rabu, 26 September 2012

PERKAWINAN USIA MUDA DAN TUA

“PERKAWINAN USIA MUDA DAN TUA”

Kawin Muda
Fenomena kawin muda ini tampaknya merupakan "mode" yang terulang Dahulu, kawin muda di anggap lumrah. tahun berganti, makin banyak yang menentang perkawinan di usia dini. fenomena itersebut kembali lagi, kalau dulu orang tua ingin anaknya menikah muda dengan berbagai alasan, maka kini malah banyak remaja sendiri yang bercita-cita kawin muda. mereka bukan remaja desa, melainkan remaja-remaja di kota besar.
Selain itu beberapa remaja berpandangan menikah muda merupakan pilihan agar mereka terhindar dari melakukan perbuatan dosa, seperti hubungan seks sebelum menikah
Banyaknya perkawinan usia muda ini berbanding lurus dengan tingginya kasus perceraian di enam daerah yang menjadi penelitian yang Indramayu, Purwakarta, Garut, Cianjur, Majalengka, dan Sukabumi.
Undang-undang menetapkan usia 16 tahun sebagai usia dewasa seorang perempuan dan usia 19 tahun seorang laki-laki untuk menikah. Pada kenyataannya, kematangan seseorang banyak juga tergantung pada perkembangan emosi, latar belakang, pendidikan, social, dll.

Sebab-sebab kawin muda
Ø  Pergaulan Bebas
Ø  Kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tua
Ø  Desakan ekonomi
Ø  Rendahnya pendidikan
Ø  Kebanyakan menganggap kawin muda itu asyik
Ø  Lajunya perkembangan penduduk
Ø  Sulitnya mendapatkan pekerjaan
Ø  Keterlanjuran berhubungan seks

Kelebihan kawin muda
Ø  Terhindar dari perilaku sex bebas
Ø  Menginjak usia tua tidak lagi mempunyai anak kecil

Akibat dari kawin muda
Ø  Banyaknya perceraian
Ø  Pertambahan penduduk melaju kencang
Ø  Banyaknya kematian ibu dan bayi, karena resiko komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas
Ø  Sulit terwujud keluarga berkualitas karena kematangan psikologis belum tercapai
Ø  Ditinjau dari segi sosial, mengurangi kebebasan mengembangkan diri
Ø  Konflik dalam keluarga membuka peluang mencari pelarian ke alkohol, sex bebas dll

Masalah perkawinan dan kehamilan usia muda
Ø  Ketidakmatangan secara fisik dan mental
Ø  Resiko komplikasi dan kematian ibu dan bayi semakin besar
Ø  Kehilangan kesempatan untuk mengembangkan diri
Ø  Resiko untuk melakukan aborsi yang tidak aman
Ø  Infeksi organ reproduksi, anemia, mandul dan kematian karena perdarahan.
Ø  Trauma kejiwaan (depresi, rendah diri, merasa berdosa dan kehilangan harapan masa depan)

Infeksi organ reproduksi, anemia, mandul, dan kematian karena perdarahan:
Ø  trauma kejiwaan
Ø  Menimbulkan aib
Ø  Menambah beban ekonomi
Ø  Perdarahan kejiwaan bagi anak yang dilahirkan
Ø  Meningkatnya remaja putus sekolah
Ø  Meningkatnya kematian ibu dan bayi
Ø  Menambah beban ekonomi masyarakat

Penanganan perkawinan usia muda
Ø  Pendewasaan usia kehamilan dengan penggunaan kontrasepsi
Ø  Bimbingan psikologis
Ø  Dukungan keluarga
Ø  Peningkatan kesehatan

Perkawinan Usia Tua
Perkawinan yang dilakukan seseorang pada usia ± 30 tahun.

Kelebihan kawin tua :
Ø  Kematangan fisik, psikologi, sosial, finansial, sehingga harapan membentuk keluarga sejahtera berkualitas terbentang.

Sebab mereka yang melakukan kawin tua, karena:
Ø  Faktor keturunan
Ø  Pilih-pilih pasangan
Ø  Mendahulukan karir
Ø  Trauma karena rasa malu
Ø  Takut hamil
Ø  Trend
Ø  Takut postur tubuh tidak ideal lagi

Kekurangan/dampak kawin usia tua:
Ø  Meningkatkan angka kesakitan / kematian ibu dan bayi : susah melahirkan, resiko kanker payudara dll
Ø  Meningkatkan resiko kehamilan dengan anak kelainan bawaan
Ø  Lebih merasa mudah capek pada saat hamil
Ø  Emosi tidak stabil
Ø  Susah hamil

Penanganan kawin usia tua:
Ø  Pengawasan kesehatan: ANC teratur pada tenaga kesehatan
Ø  Peningkatan kesehatan dengan meningkatkan pengetahuan kesehatan

Pencegahan:
Ø  Penyuluhan kesehatan untuk menikah usia reproduksi sehat
Ø  Merubah cara pandang budaya dan cara pandang diri yang tidak mendukung
Ø  Meningkatkan kegiatan sosialisasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar